Pages

Labels

Menu

Rabu, 25 September 2013

CARA BELAJAR EFEKTIF

Untuk bisa pandai dan pintar pastinya harus giat dan tekun belajar. Bagaimana cara belajar yang baik efektif dan tepat untuk murid/siswa. Kapan waktu yang tepat agar hasilnya juga maksimal.
Setiap orang bisa menentukan sendiri kapan waktu yang paling tepat untuk belajar. Apakah memilih pagi, sore atau mala hari. Semua sesuai dengan kondisi yang ada. Sebaiknya cara belajar yang baik di lakukan setiap hari, walaupun dengan waktu yang tidak lama. Misalnya 1 atau 2 jam setiap hari.
Banyak sekali murid-murid sekolah saat ini belajar ngoyo hanya jika ada ulangan atau ujian. Waktu yang paling tepat untuk belajar bisa di sesuaikan dengan mood dan toleransi tubuh kita. Tidak harus setiap malam. Kalau kita jam 8 atau jam 9 malam sudah merasa mengantuk bisa memilih waktu sore atau sehabis maghrib.
Jadi waktu belajar seseorang memang tidak bisa sama. Yang penting jangan terlalu memaksakan atau memporsir balajar hingga larut malam karena biasanya hasilnya juga tidak akan bisa maksimal.
Berikut Ini Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Menghadapi Ujian
1. Belajar Kelompok
Bosan belajar sendirian? Coba saja belajar secara kelompok bareng teman. Belajar kelompok merupakan salah satu belajar yang baik dan
efektif. Dengan belajar kelompok kegiatan belajar akan menjadi sangat menyenangkan karena ada temannya. Belajar secara kelompok sebaiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar bisa termotivasi dan ketularan pintar.
2. Coba Rajin Membuat Catatan Atau Intisari Dari Pelajaran
Setiap bab pelajaran selalu ada bagian-bagian yang penting. Nah bagian yang penting ini sebaiknya dibuat catatan di buku tersendiri. Cara belajar yang baik dengan merangkum bahan atau materi pelajaran juga sangat berguna saat menghadapi ujian.
3. Selalau Disiplin Dan Tekun Dalam Belajar
Yang penting di sini adalah kualitas belajarnya. Walaupun hanya 1-2 jam sehari tapi kalau di lakukan setiap hari pasti akan lebih baik dari pada belajar dalam waktu yang sangat lama pada waktu tertentu saja. Misalnya hanya
belajar kalau ada ulangan atau ujian saja.
4. Bertanya Kalau Belum Paham
Biasanya saat guru selesai membahas satu mata pelajaran akan bertanya pada murid muridnya. Apakah sudah jelas? Jangan ragu dan takut untuk bertanya kalau memang kurang paham atau kurang mengerti.
5. Hindari Sukap Tidak Jujur
Sekarang ini banyak siswa membuat catatan untuk mencontek saat ada ulangan atau ujian. Dengan belajar dengan jadwal yang teratur seorang murid akan selalu siap jika ada ulangan dadakan dan tidak perlu mencontek.

TIPS MENGHAFAL CEPAT

“Mengapa ya, kok rasanya apa-apa yang dihafal sering lupa? Terus, kenapa kalau menghafal saya memerlukan waktu berjam-jam agar ingatan itu benar-benar lengket?”

Pertanyaan di atas secara tidak sadar sering kita ungkapkan karena sulitnya menghafal, terutama pelajaran-pelajaran yang banyak memakai istilah asing, seperti biologi, kimia, geografi, dan sosiologi. Selain itu, tak jarang kita juga dituntut untuk menghafal hal-hal penting lainnya yang terkadang sama sulitnya dengan menghafal istilah-istilah asing. Tapi di belahan dunia ini juga ada beberapa manusia berotak jenius yang mampu menghafal dengan cepat, bahkan di usia muda mereka telah mampu menunjukkan bakat yang gemilang tesebut. Hal ini bukan berarti kita yang sering menganggap diri kita “manusia biasa” tidak mampu berbuat seperti mereka.
Dalam menghafal hal-hal yang sulit, cobalah tips berikut:
1. Pilihlah waktu yang tepat.
Ketika Anda mempunyai sebuah berita yang mengejutkan lalu Anda sampaikan kepada orang yang sedang marah, bagaimanakah tanggapan orang tersebut? Tentu ia akan semakin marah dan ia akan memarahi Anda. Coba bila anda sampaikan berita itu di saat ia tenang, mungkin tanggapannya akan lebih baik dan bersahabat.
Waktu yang tepat akan menghasilkan hal yang diharapkan, maka menghafallah pada saat yang tepat. Biasanya pada pagi hari mulai dari subuh sampai sekitar jam 10 pagi, karena pada saat itu tubuh kita berada dalam suasana yang masih segar setelah beristirahat semalaman. Tapi jangan menghafal pada waktu baru bangun tidur, selain dapat merusak mata, bisa-bisa Anda akan tertidur lagi setelah melihat hafalan yang sulit.
2. Cari tempat yang pas.
Mungkinkah kita makan di tempat yang menjijikkan? Secara normal selera makan kita tentu akan hilang. Kehidupan kita dipengaruhi oleh lingkungan sekitar kita, oleh karena itu jika ingin cerdas carilah tempat yang dihuni orang-orang pintar  agar ketularan pintar dari mereka. Walaupun ada pepatah yang menyebutkan “emas akan tetap menjadi emas meski dicampakkan ke dalam lumpur” (artinya orang yang cerdas tetap akan cerdas walaupun berada di tengah-tengah golongan orang yang tidak pintar), tapi manusia senantiasa terpengaruh dengan apa yang ditempatinya.
Jadi carilah tempat yang memungkinkan untuk menghafal secara nyaman, tidak usah mewah yang penting nyaman. Mengenai kenyamanan ini biasanya bersifat relatif, contohnya ada orang yang suka dengan musik, tapi ada juga yang lebih mencintai tempat yang jauh dari kebisingan. Intinya carilah tempat yang nyaman dan memungkinkan untuk menghafal tanpa mendapat gangguan.
3. Carilah cara agar berkonsentrasi.
Musuh utama dalam menghafal adalah buyarnya konsentrasi, padahal konsentrasi adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam menghafal. Ketika menghafal tak jarang pikiran kita melayang entah kemana mengkhayalkan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan hafalan tersebut, sehingga waktu habis terbuang sia-sia bukan untuk menghafal. Dan jangan harap apa yang dihafal akan masuk ke otak kalau anda tidak berkonsentrasi, karena memori tersebut hanya bersifat sensori yang bertahan di ingatan selama beberapa detik saja, lalu tidak akan bisa diingat kembali.
Salah satu strategi untuk meningkatkan daya konsentrasi adalah dengan cara berdoa. Dengan berdoa jiwa kita akan tenang, sehingga mudah untuk berkonsentrasi. Dalam kondisi pikiran yang  fresh seperti ini, membangun konsentrasi bukanlah hal yang sulit.
4. Asosiasikan hafalan itu dengan hal-hal yang gampang diingat.
Otak manusia secara garis besar terdiri dari dua bagian, otak kanan dan otak kiri. Otak kiri cenderung berpikir secara rinci, rasional, berupa perhitungan, dan tidak dapat mengingat dalam jangka waktu lama. Sebaliknya otak kanan berpikir acak, hanya menurutkan perasaan, berupa perkiraan, tetapi mampu mengingat sesuatu lebih lama. Contohnya ketika mengingat sesuatu kita lebih mudah mengingat gambaran visual daripada mengingat namanya. Hal ini karena otak kanan bekerja dengan kreatif dan tidak terpaku pada satu cara saja, dengan cara kerja seperti ini segala sesuatunya menjadi tidak membosankan dan selalu dipenuhi dengan ide-ide baru.

Minggu, 15 September 2013

Entahlah :)

Apa yang terjadi? Entahlah. Aku sudah terlalu rapuh untuk memahami semua
Sekian lama aku mencoba mengartikan tentang ini. Hanya kosong yang selalu aku raih. Aku tak dapat mengerti apa - apa. Tak dapat melihat apapun. Sekalipun itu senyumnya, yang dulu teramat ku puja
Kini telah tiada. Menjadi gelap. Kelam dan sepi. Kini semuanya suram dimataku. Tak ada setitik cahaya yang dibanggakan
Titik terangnyapun kian menjauh. Mungkin karena mereka sudah terlalu lemah ikut menopang beban yang begitu berat. Sehingga mereka tak mampu lagi mendampingiku.Biarlah mereka berlalu
Jauuuh.. Sampai tak kutemukan lagi. Biarlah aku sendiri menghadapi perih ini
Karena salahku menyia-nyiakan kesempurnaan lalu.

LOVE WAS LEFT

Jika aku tak disini
Jika aku tak denganmu
Apa kau masih akan tetap melihatku?
Atau, kau akan berhenti mencintaiku?


Kini semua berbeda
Perasaan hampa
Perasaan menyakitkan
Kenyataan yang harus ku akui
Jika kau sudah pergi…

Bagaimana?
Bagaimana denganku?
Kau berlalu tanpa inginku…
Kau hilang tanpa harapku…


Setidaknya jika kau pergi
Bawa juga luka ini
Jangan tinggalkan apapun disini
Karena ini,, sakit…

Saatnya sudah tiba
Saat dimana aku benar-benar harus melupakanmu
Kenangan tentang kita…
Ya, KITA…
Semuanya telah berakhir…

Goa Selomangleng Kediri

Oke kawan, kali ini aku akan berbagi pengalamanku selama berlibur di Kediri. Disana aku sempat mengunjungi beberapa tempat wisata yang mungkin beberapa diantara kalian sudah pernah juga mengunjungi tempat ini hehe.Pertama, aku mengunjungi Goa Selomangleng.Namanya sedikit unik ya, kawan, hehe. Goa ini dinamakan Selomangleng dikarenakan lokasinya yang berada di lereng bukit (Selo = batu, Mangleng = miring), kira-kira 40 meter dari tanah terendah di kawasan. Gua ini terbentuk dari batu andesit hitam yang berukuran cukup besar, sehingga nampak cukup menyolok dari kejauhan.Gua Selomangleng merupakan objek wisata populer di Kotamadya Kediri yang berada di utara kota dan dilengkapi akses jalan raya yang mulus, tersedia angkutan kota dan dekat dengan universitas serta SMA Negeri di Kota Kediri. Berhubung letak Goa ini sangat dekat dengan rumah eyang, jadi aku hanya perlu berjalan kaki selama 30 menit untuk mencapai Goa tersebut. Nah selama aku berada di Goa Selomangleng, aku sempat mengabadikan gambar, beberapa diantaranya :












Sepintas tidak ada yang istimewa di goa batu ini, keunikan baru terlihat begitu mendekati pintu gua. Beberapa meter dibawah mulut gua terdapat beberapa bongkahan batu yang berserakan. Sebagian diantaranya terdapat pahatan, menandakan bahwa tempat ini sudah pernah disentuh manusia. Berbagai corak relief menghiasai dinding luar gua, diantaranya ada yang berbentuk manusia.
Melongok ke dalam gua, suasana gelap gulita dan aroma dupa yang cukup menyengat datang menyambut pengunjung. Tidak heran bila ada beberapa pengunjung yang takut atau berfikir panjang sebelum memutuskan untuk memasukinya. Kesan mistis terasa kental sekali saat berada di dalamnya. Beberapa pengunjung nampak buru-buru keluar setelah tidak lama memasuki ruang karena, dikarenakan tidak kuat dengan aroma dupa yang menyengat.
Gua yang terbuat dari batuan andesit ini menjadikannya kedap air. Tidak ada stalagtit maupun stalagmit yang umum dijumpai pada gua-gua alam. Terdapat tiga ruangan dalam gua, dari pintu masuk kita akan tiba di ruangan utama yang tidak begitu lebar dengan sebuah pintu kecil di sisi kiri dan kanan untuk menuju ruangan lain dari dalam gua. Di dalam gua ini banyak sekali dijumpai relief yang menghiasi dinding gua. Diperlukan penerangan tambahan untuk bisa melihatnya dengan jelas. Saya sendiri menggunakan sinar lampu dari telepon genggam yang kebetulan bisa difungsikan sebagai lampu penerangan (senter). Pada dasar lantai banyak sekali ditemukan bunga-bunga sesajen berwarna merah dan kuning yang masih segar. Suatu pertanda bahwa tempat ini cukup sering digunakan untuk mengasingkan diri, bertapa atau tirakat bagi kalangan masyarakat tertentu. Memasuki ruangan sebelah kiri dari pintu masuk gua, pengunjung mesti sedikit merangkak dikarenakan ukuran pintunya yang cukup kecil. Ketika mencoba memasuki ruangan tersebut, praktis cahaya yang ada semakin minim dikarenakan tidak adanya penerangan pada ruang tersebut. Ditambah ruangannya yang kecil dengan atap yang rendah sehingga kesan sempit dan sumpek mendominasi suasana dalam ruangan tersebut. Sulit kali untuk melihat apa saja yang ada di dalam ruangan tersebut. Ketika mencoba menelusuri dinding gua dengan penerangan dari telpon genggam, barulah terlihat bahwa bagian dalam gua tersebut juga memiliki relief-relief yang senada dengan bagian luar gua. Berbeda dengan ruang sebelah kiri gua, pada sisi kanan gua, terdapat relief pada bagain atas dari pintu masuk. Mirip dengan relief yang sering menghiasi bagian atas dari pintu masuk candi. Ruangan ini sedikit lebih lebar dari sisi kiri. Pada dinding gua, terdapat bagian yang menonjol dengan cerukan kecil dibagian bawahnya, membentuk tungku. Sebatang dupa yang masih menyala nampak berada di dalam tungku tersebut, menebarkan aroma menyengat yang memenuhi seluruh ruangan. Relief-relief yang ada masih bisa terlihat cukup jelas untuk dinikmati.
Nah sekian untuk posting kali ini, see you :))
 

Blogger news

Blogroll

About